MERAIH MIMPI

TARI MELAYU

Friday, March 1, 2013

BROSUR PENDAFTARAN SMA MARYAM 2013-2014

Posted by MARYAM ONLINE 6:49 PM, under | No comments








Saturday, February 9, 2013

SMA MARYAM SURABAYA

Posted by MARYAM ONLINE 8:18 PM, under | No comments

SMA Maryam Surabaya, sebuah sekolah menengah pertama yang bernafaskan keislaman dengan haluan ahlussunnahn waljamaah, merupakan sekolah yang baru baru ini mendapatkan sertifikat Sekolah Standar Nasional. Sebuah sekolah yang berusaha mempertahankan nafas dan gerakan islam dalam bentuk pendidikan integratif, baik itu skill ataupun seni.
Dalam perjalananya SMA maryam juga mengalami banyak rintangan dan kendala sebelum mendapatkan sertifikat Sekolah Standar Nasional. Tapi banyaknya rintangan tersebut membuat SMA Maryam makin dewasa dan maju dalam menerapkan dan mengaplikasikan kurikulum. baik itu kurikulum dari pemerintah maupun kurikulum internal SMA Maryam yang kemudian dikolaborasikan dengan life skill.
SMA Maryam itu sendiri berdiri sejak tahun 1977 dan terus berkembang sampai sekarang. Beralamatkan di Jalan manyar Sambongan 119 Surabaya yang dekat dengan berbagai jalan protokol di surabaya membuat sekolah ini banyak menjadi tempat tujuan para orang tua siswa untuk mempercayakan pendidikan anak-anaknya. Posisi geografis SMA Maryam sendiri dekat dengan salah satu kampus ternama di Jawa Timur yaitu Universutas Airlangga (UNAIR) dan juga dekat dengan RSUD Dr Soetomo. Dengan begitu Sekolah ini sangat mudah dijangkau dengan banyak kendaraan umum.

TIM ANDALAN SMA MARYAM SURABAYA

Posted by MARYAM ONLINE 8:08 PM, under | No comments

Kemampuan bermain di lapangan dan stamina yang bagus bukan semata penentu kemenangan. Kekompakan antar-pemain juga diperlukan agar pola permainan serempak dan menghasilkan gol. Delapan pemain SMA Maryam ini menumbuhkan kekompakan dengan makan nasi goreng bersama.

Kekalahan 1-4 dari tim putra SMK IPIEMS diterima pemain SMA Maryam dengan lapang dada. Mereka sadar, masih mempunyai kekurangan dan belum banyak pengalaman bermain di turnamen.

"Kekuatan tubuh masih kurang karena kurang latihan fisik. Kami juga kurang serius membuat tim menjadi lebih baik," kata Abdul Karim, kapten tim futsal putra SMA Maryam, Senin (17/12/2012).

Siswa kelas XII IPS ini menuturkan tim mempersiapkan diri tiga minggu untuk bertanding di Surya Futsalic 2012. Latihan diadakan setiap Jumat sepulang sekolah selama 1,5 jam.

Delapan pemain yang merupakan gabungan siswa kelas X hingga XII ini baru dua kali mengikuti turnamen, yaitu piala STIESIA dan Surya Futsalic 2012. Mereka adalah bagian kegiatan ekstrakurikuler futsal putra di sekolahnya yang hanya beranggotakan 15 orang. "Itu saja yang benar-benar mampu bermain futsal paling ya setengahnya," ungkap Karim.

Namun, mereka tetap percaya diri dan berusaha sebaik mungkin. Untuk mencari pemain lainnya sedikit sulit. Sebab, jumlah total murid SMA Maryam sekitar 99 orang. Dengan angka terbatas itu persentase murid yang minat bermain futsal tergolong kecil.

"Meskipun muridnya terbatas, tetapi masih bisa mengikuti turnamen seperti ini sudah membuat kami bangga," ucap Ibrahim, siswa kelas XII IPA.

Bagi Ibrahim dan teman-temannya, bermain di Surya Futsalic sangat bermanfaat. Bukan menang saja yang dicari tetapi juga pengalaman. "Kekalahan ini kami ambil sisi positifnya. Bahwa kami masih harus berlatih keras dan serius," tegas Rizal Alfarizi, siswa kelas XII IPA yang bertugas sebagai kiper ini.

Untuk meningkatkan skill permainan tim, mereka terkadang uji coba dengan sekolah lain. Seperti SMA IPIEMS, SMK 10, dan SMK IPIEMS. "SMK IPIEMS pernah uji coba dengan kami, tetapi mereka tidak menurunkan pemain inti. Waktu itu kami menang," ujar Karim.

Berkumpul di rumah Ibrahim juga kerap dilakukan untuk menjaga kekompakan. Tiga kali seminggu mereka datang ke rumah Ibrahim di
Manyar Sambongan. Selain diskusi strategi permainan, mereka juga bermain bridge dan memasak bersama.

Ya, Ibrahim dikenal pula sebagai koki di antara teman-temannya. Dia selalu membuat sendiri makanan untuk teman satu tim. Seperti nasi goreng, pisang goreng, dan tahu isi.

"Gara-gara tahun lalu ada acara memasak di sekolah dan saya ikut berpartisipasi, sekarang jadi suka memasak," ungkap Ibrahim.

Selain bawang putih, bawang merah, cabe rawit, cabe merah, dan minyak wijen, Ibrahim menambahkan arak masak ke dalam bumbu nasi gorengnya.

"Rasanya enak!" puji Andika Dwiki, siswa kelas XII IPA, yang mengidolakan pemain futsal Falcao asal Brasil ini. Andika bersanding dengan Karim mendapat tugas sebagai asisten Ibrahim di dapur.

Segala usaha telah dilakukan mereka. Jika hasil belum memuaskan, mungkin itu menjadi peringatan untuk memicu diri tampil lebih baik.

Tuesday, October 16, 2012

HASIL KARYA SISWA-SISWI SMA MARYAM

Posted by MARYAM ONLINE 7:26 PM, under | 1 comment

            Assalamualaikum wr.wb

           Di SMA MARYAM tercinta kita ini memiliki berbagai ekstrakulikuler yang menarik. Salah satunya adalah Desain Grafis. Pada eskul ini peminatnya sangat banyak terutama dari kelas X.
Inilah beberapa karya hasil anak-anak Desain Grafis :        



Saturday, October 6, 2012

MASA REMAJA YANG PALING INDAH

Posted by MARYAM ONLINE 10:51 AM, under | No comments


Masa yang paling indah adalah masa remaja.
Masa yang paling menyedihkan adalah masa remaja.
Masa yang paling ingin dikenang adalah masa remaja.
Masa yang paling ingin dilupakan adalah masa remaja.

Remaja
Menurut Hurlock (1981) remaja adalah mereka yang berada pada usia 12-18 tahun. Monks, dkk (2000) memberi batasan usia remaja adalah 12-21 tahun. Menurut Stanley Hall (dalam Santrock, 2003) usia remaja berada pada rentang 12-23 tahun. Berdasarkan batasan-batasan yang diberikan para ahli, bisa dilihat bahwa mulainya masa remaja relatif sama, tetapi berakhirnya masa remaja sangat bervariasi. Bahkan ada yang dikenal juga dengan istilah remaja yang diperpanjang, dan remaja yang diperpendek.
Remaja adalah masa yang penuh dengan permasalahan. Statemen ini sudah dikemukakan jauh pada masa lalu yaitu di awal abad ke-20 oleh Bapak Psikologi Remaja yaitu Stanley Hall. Pendapat Stanley Hall pada saat itu yaitu bahwa masa remaja merupakan masa badai dan tekanan (storm and stress) sampai sekarang masih banyak dikutip orang.
Menurut Erickson masa remaja adalah masa terjadinya krisis identitas atau pencarian identitas diri. Gagasan Erickson ini dikuatkan oleh James Marcia yang menemukan bahwa ada empat status identitas diri pada remaja yaitu identity diffusion/ confussion, moratorium, foreclosure, dan identity achieved (Santrock, 2003, Papalia, dkk, 2001, Monks, dkk, 2000, Muss, 1988). Karakteristik remaja yang sedang berproses untuk mencari identitas diri ini juga sering menimbulkan masalah pada diri remaja.
Gunarsa (1989) merangkum beberapa karakteristik remaja yang dapat menimbulkan berbagai permasalahan pada diri remaja, yaitu:
1.      Kecanggungan dalam pergaulan dan kekakuan dalam gerakan.
2.      Ketidakstabilan emosi.
3.      Adanya perasaan kosong akibat perombakan pandangan dan petunjuk hidup.
4.      Adanya sikap menentang dan menantang orang tua.
5. Pertentangan di dalam dirinya sering menjadi pangkal penyebab pertentangan-pertentang dengan orang tua.
6.  Kegelisahan karena banyak hal diinginkan tetapi remaja tidak sanggup memenuhi semuanya.
7.      Senang bereksperimentasi.
8.      Senang bereksplorasi.
9.      Mempunyai banyak fantasi, khayalan, dan bualan.
10. Kecenderungan membentuk kelompok dan kecenderungan kegiatan berkelompok.
Berdasarkan tinjauan teori perkembangan, usia remaja adalah masa saat terjadinya perubahan-perubahan yang cepat, termasuk perubahan fundamental dalam aspek kognitif, emosi, sosial dan pencapaian (Fagan, 2006). Sebagian remaja mampu mengatasi transisi ini dengan baik, namun beberapa remaja bisa jadi mengalami penurunan pada kondisi psikis, fisiologis, dan sosial. Beberapa permasalahan remaja yang muncul biasanya banyak berhubungan dengan karakteristik yang ada pada diri remaja. Berikut ini dirangkum beberapa permasalahan utama yang dialami oleh remaja.
Permasalahan Fisik dan Kesehatan
Permasalahan akibat perubahan fisik banyak dirasakan oleh remaja awal ketika mereka mengalami pubertas. Pada remaja yang sudah selesai masa pubertasnya (remaja tengah dan akhir) permasalahan fisik yang terjadi berhubungan dengan ketidakpuasan/ keprihatinan mereka terhadap keadaan fisik yang dimiliki yang biasanya tidak sesuai dengan fisik ideal yang diinginkan. Mereka juga sering membandingkan fisiknya dengan fisik orang lain ataupun idola-idola mereka. Permasalahan fisik ini sering mengakibatkan mereka kurang percaya diri. Levine & Smolak (2002) menyatakan bahwa 40-70% remaja perempuan merasakan ketidakpuasan pada dua atau lebih dari bagian tubuhnya, khususnya pada bagian pinggul, pantat, perut dan paha. Dalam sebuah penelitian survey pun ditemukan hampir 80% remaja ini mengalami ketidakpuasan dengan kondisi fisiknya (Kostanski & Gullone, 1998). Ketidakpuasan akan diri ini sangat erat kaitannya dengan distres emosi, pikiran yang berlebihan tentang penampilan, depresi, rendahnya harga diri, onset merokok, dan perilaku makan yang maladaptiv (& Shaw, 2003; Stice & Whitenton, 2002). Lebih lanjut, ketidakpuasan akan body image ini dapat sebagai pertanda awal munculnya gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia (Polivy & Herman, 1999; Thompson et al).
Dalam masalah kesehatan tidak banyak remaja yang mengalami sakit kronis. Problem yang banyak terjadi adalah kurang tidur, gangguan makan, maupun penggunaan obat-obatan terlarang. Beberapa kecelakaan, bahkan kematian pada remaja penyebab terbesar adalah karakteristik mereka yang suka bereksperimentasi dan berskplorasi.
Permasalahan Alkohol dan Obat-Obatan Terlarang
Penggunaan alkohol dan obat-obatan terlarang akhir-akhir ini sudah sangat memprihatinkan. Walaupun usaha untuk menghentikan sudah digalakkan tetapi kasus-kasus penggunaan narkoba ini sepertinya tidak berkurang. Ada kekhasan mengapa remaja menggunakan narkoba/ napza yang kemungkinan alasan mereka menggunakan berbeda dengan alasan yang terjadi pada orang dewasa. Santrock (2003) menemukan beberapa alasan mengapa remaja mengkonsumsi narkoba yaitu karena ingin tahu, untuk meningkatkan rasa percaya diri, solidaritas, adaptasi dengan lingkungan, maupun untuk kompensasi.
·         Pengaruh sosial dan interpersonal: termasuk kurangnya kehangatan dari orang tua, supervisi, kontrol dan dorongan. Penilaian negatif dari orang tua, ketegangan di rumah, perceraian dan perpisahan orang tua.
·         Pengaruh budaya dan tata krama: memandang penggunaan alkohol dan obat-obatan sebagai simbol penolakan atas standar konvensional, berorientasi pada tujuan jangka pendek dan kepuasan hedonis, dll.
·         Pengaruh interpersonal: termasuk kepribadian yang temperamental, agresif, orang yang memiliki lokus kontrol eksternal, rendahnya harga diri, kemampuan koping yang buruk, dll.
·         Cinta dan Hubungan Heteroseksual
·         Permasalahan Seksual
·         Hubungan Remaja dengan Kedua Orang Tua
·         Permasalahan Moral, Nilai, dan Agama
Lain halnya dengan pendapat Smith & Anderson (dalam Fagan,2006), menurutnya kebanyakan remaja melakukan perilaku berisiko dianggap sebagai bagian dari proses perkembangan yang normal. Perilaku berisiko yang paling sering dilakukan oleh remaja adalah penggunaan rokok, alkohol dan narkoba (Rey, 2002). Tiga jenis pengaruh yang memungkinkan munculnya penggunaan alkohol dan narkoba pada remaja:
Salah satu akibat dari berfungsinya hormon gonadotrofik yang diproduksi oleh kelenjar hypothalamus adalah munculnya perasaan saling tertarik antara remaja pria dan wanita. Perasaan tertarik ini bisa meningkat pada perasaan yang lebih tinggi yaitu cinta romantis (romantic love) yaitu luapan hasrat kepada seseorang atau orang yang sering menyebutnya “jatuh cinta”.
Santrock (2003) mengatakan bahwa cinta romatis menandai kehidupan percintaan para remaja dan juga merupakan hal yang penting bagi para siswa. Cinta romantis meliputi sekumpulan emosi yang saling bercampur seperti rasa takut, marah, hasrat seksual, kesenangan dan rasa cemburu. Tidak semua emosi ini positif. Dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh Bercheid & Fei ditemukan bahwa cinta romantis merupakan salah satu penyebab seseorang mengalami depresi dibandingkan dengan permasalahan dengan teman.
Tipe cinta yang lain adalah cinta kasih sayang (affectionate love) atau yang sering disebut cinta kebersamaan yaitu saat muncul keinginan individu untuk memiliki individu lain secara dekat dan mendalam, dan memberikan kasih sayang untuk orang tersebut. Cinta kasih sayang ini lebih menandai masa percintaan orang dewasa daripada percintaan remaja.
Dengan telah matangnya organ-organ seksual pada remaja maka akan mengakibatkan munculnya dorongan-dorongan seksual. Problem tentang seksual pada remaja adalah berkisar masalah bagaimana mengendalikan dorongan seksual, konflik antara mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan, adanya “ketidaknormalan” yang dialaminya berkaitan dengan organ-organ reproduksinya, pelecehan seksual, homoseksual, kehamilan dan aborsi, dan sebagainya (Santrock, 2003, Hurlock, 1991).
Diantara perubahan-perubahan yang terjadi pada masa remaja yang dapat mempengaruhi hubungan orang tua dengan remaja adalah : pubertas, penalaran logis yang berkembang, pemikiran idealis yang meningkat, harapan yang tidak tercapai, perubahan di sekolah, teman sebaya, persahabatan, pacaran, dan pergaulan menuju kebebasan.
Beberapa konflik yang biasa terjadi antara remaja dengan orang tua hanya berkisar masalah kehidupan sehari-hari seperti jam pulang ke rumah, cara berpakaian, merapikan kamar tidur. Konflik-konflik seperti ini jarang menimbulkan dilema utama dibandingkan dengan penggunaan obat-obatan terlarang maupun kenakalan remaja.
Beberapa remaja juga mengeluhkan cara-cara orang tua memperlakukan mereka yang otoriter, atau sikap-sikap orang tua yang terlalu kaku atau tidak memahami kepentingan remaja.
Akhir-akhir ini banyak orang tua maupun pendidik yang merasa khawatir bahwa anak-anak mereka terutama remaja mengalami degradasi moral. Sementara remaja sendiri juga sering dihadapkan pada dilema-dilema moral sehingga remaja merasa bingung terhadap keputusan-keputusan moral yang harus diambilnya. Walaupun di dalam keluarga mereka sudah ditanamkan nilai-nilai, tetapi remaja akan merasa bingung ketika menghadapi kenyataan ternyata nilai-nilai tersebut sangat berbeda dengan nilai-nilai yang dihadapi bersama teman-temannya maupun di lingkungan yang berbeda.
Pengawasan terhadap tingkah laku oleh orang dewasa sudah sulit dilakukan terhadap remaja karena lingkungan remaja sudah sangat luas. Pengasahan terhadap hati nurani sebagai pengendali internal perilaku remaja menjadi sangat penting agar remaja bisa mengendalikan perilakunya sendiri ketika tidak ada orang tua maupun guru dan segera menyadari serta memperbaiki diri ketika dia berbuat salah.
Dari beberapa bukti dan fakta tentang remaja, karakteristik dan permasalahan yang menyertainya, semoga dapat menjadi wacana bagi orang tua untuk lebih memahami karakteristik anak remaja mereka dan perubahan perilaku mereka. Perilaku mereka kini tentunya berbeda dari masa kanak-kanak. Hal ini terkadang yang menjadi stressor tersendiri bagi orang tua. Oleh karenanya, butuh tenaga dan kesabaran ekstra untuk benar-benar mempersiapkan remaja kita kelak menghadapi masa dewasanya.
REFERENSI :
Choate, L.H. (2007). Counseling Adolescent Girls for Body Image Resilience: Strategi for School Counselors. Profesional School Counseling. Alexandria: Feb 2007. Vol. 10, Iss. 3; pg. 317, 10 pgs. Diakses melalui http://ezproxy.match.edu/menu pada 9 Mei 2008
Fagan, R. (2006). Counseling and Treating Adolescents with Alcohol and Other Substance Use Problems and their Family. The Family Journal: Counseling therapy For Couples and Families. Vol.14. No.4.326-333. Sage Publication diakses melaluihttp://tfj.sagepub.com/cgi/reprint/14/4/326 pada 18 April 2008
Gunarsa, S. D. (1989). PsikologiPperkembangan: Anak dan Remaja. Jakarta: BPK. Gunung Mulia.
Hurlock, E.B. (1991). Psikolgi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (Terjemahan oleh Istiwidayanti dan Soedjarwo). Jakarta : Penerbit Erlangga.
Mongks, F. J. , Knoers, A. M. P. , & Haditono, S. R. (2000). Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam berbagai bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Muss, R. E. , Olds, S. W. , & Fealdman (2001). Human Developmen. Boston: McGraw-Hill Companies.
Rey, J. (2002). More than Just The Blues: Understanding Serious Teenage Problems. Sydney: Simon & Schuster.
Rini, J.F. (2004). Mencemaskan Penampilan. Diakses dari e-psikologi.com pada tanggal 22 April 2006.
Santrok, J. W. (2003). Adolescence (Perkembangan Remaja). Terjemahan. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Setiono, L.H. (2002). Beberapa Permasalahan Remaja. Diakses dari www.e-psikologi.com pada tanggal 22 April 2006.
Tambunan, R. (2001). Diakses dari www.e-psikologi.com pada tanggal 22 April 2006.
Mitos-mitos Seputar “Gak Bakal Hamil”. Diakses dari www.e-psikologi.com pada tanggal 22 April 2006.

Tags

RADIO WIDYASWARA STREAM

Mamaku

SEKAPUR SIRIH



SEKAPUR SIRIH

SMA Maryam Online telah hadir di tengah masyarakat untuk memberi informasi mengenai kegiatan SMA Maryam. Media ini juga bertujuan mendorong agar siswa, orang tua dan Guru berperan aktif demi kemajuan bersama.
Pengelola menerima artikel dan foto kegiatan siswa di rumah dan sekolah untuk diterbitkan.

Salam sukses
SMA Maryam Online
Jl. Manyar Sambongan 119 Surabaya
Telp. 031-5017539,
0812330152646
Email : maryamonline@ymail.com

musik dewiku

ALUMNI SMA MARYAM

KESAN NURUL

BANJARI

SMA MARYAM SURABAYA