Pria yang menghindari interaksi sosial, tidak merasa perlu menyapa atau diskusi aktivitas sehari-hari dengan teman atau rekan sekerja menghadapi peningkatan resiko kematian dari penyakit janting.
Para peneliti menemukan bahwa pria dengan perilaku menghindari lingkungan sosial berkemungkinan 38% lebih besar meninggal karena penyakit kardiovaskular. Studi selama 30 tahun terhadap 1.947 pria sehat ditemukan, penghindaran sosial dikaitkan dengan peningkatan kematian dalam penyakit kardiovaskular dan penyakit jantung. Adapun penghindaran sosial merupakan kecenderungan menghindari interaksi sosial. Ada rasa takut pada situasi sosial dan rasa malu. Akibatnya terjadi respons sistem saraf sympathetic yang berlebihan di dalam tubuh. Pria dengan tingkat penghindaran sosial cenderung menghindari kontak sosial berkata mereka kurang suka bicara dengan teman yang sudah lama tidak bertemu kecuali orang tersebut yang memulai dulu. Mereka juga berkemungkinan lebih kecil berbicara lebih dulu pada siapa pun, tidak terlibat dalam percakapan atau gosip dan menghindari orang karena takut mengatakan sesuatu yang kemungkinan akan disesalinya. Pria dalam studi ini berumur atara 45 tahun hingga 50 tahun dan mempunyai pendidikan rata-rata 11 tahun. Sebagai kelompok, mereka kelebihan berat badan, mempunyai kadar total kolesterol tinggi, tekanan darah yang agak tinggi dan merokok rata-rata 10 batang per hari. Ketika para peneliti mengatur faktor resiko penyakit jantung, pria dengan penghindaran sosial tinggi tetap mempunyai angka yang lebih tinggi kematian dari penyakit jantung. Salah satu mekanisme penyebab kematian ini diduga adalah depresi dan kurangnya dukungan sosial. Gelisah tanpa sebab dan depresi jelas berakibat pada penyakit kardiovaskular. Orang yang sedikit lebih percaya diri, mapan dan mempunyai struktur sosial bisa bertahan terhadap penyakit ini secara lebih baik.
TARI MELAYU
Sunday, January 30, 2011
KURANG GAUL SEBABKAN SAKIT JANTUNG
Posted by MARYAM ONLINE
9:37 PM, under | No comments
0 comments:
Post a Comment